- “Identifikasikan dan diskusikan potensi- potensi krisis dan peluang-peluang besar yang dihadapi organisasi. Cermati pesaing-pesaing yang menjadi ancaman.”
- “Bentuk Tim yang kuat. Bukan sekedar panitia biasa, tetapi Tim Khusus yang profesional dengan kewenangan penuh untuk menginisiasi berbagai perubahan.”
- “Ciptakan visi baru untuk membantu mengarahkan upaya perubahan organisasi. Kembangkan strategi- strategi untuk mencapai visi tersebut.”
- “Manfaatkan semua sarana yang ada untuk menyampaikan visi yang baru kepada seluruh pegawai. Ajarkan mereka budaya kerja yang baru melalui contoh-contoh.”
- “Didik para pegawai agar memahami visi baru. Ubah program, system, dan/atau kebiasaan-kebiasaan yang dapat menghambat visi. Dorong pegawai untuk berani ambil resiko dan menerapkan ide-ide, kegiatan, dan tindakan- tindakan yang di luar kebiasaan.”
- Rencanakan program- program inovatif jangka pendek sebagai ‘quick wins’ organisasi. Libatkan para ahli dan kolega untuk bekerja-sama mensukseskan pencapaian ‘quick wins.’
- Manfaatkan keberhasilan untuk mengubah sistem, struktur, dan kebijakan yang tidak sesuai visi. Kembangkan dan berdayakan pegawai yang mampu menerapkan visi, dan ciptakan kembali program-program baru dengan proses yang sama.
- “Hubungkan budaya kerja yang baru dan keberhasilan organisasi. Kembangkan metode untuk memastikan suksesi kepemimpinan sesuai kebutuhan perubahan.”
Oleh: Awang Anwaruddin, LAN RI
Pembahasan ini juga saya sertakan dalam buku Merancang Proyek Perubahan.
Kelanjutannya buku ini akan sangat menarik bukan ?